Thank You for Visit my Blog

Jumat, 14 Desember 2012

SIOMAY LOVER


Siomay telah menjadi salah satu kuliner tradisional yang digemari oleh semua kalangan masyarakat. Mungkin banyak yang sudah tahu juga bahwa siomay bukanlah makanan asli Indonesia.
Yuup… memang benar, sejatinya siomay berasal dari Mongolia. Di Negara asalnya siomay atau shaomai adalah salah satu jenis makanan yang disajikan pada menu Dim Sum.

Di Indonesia sendiri siomay banyak dijumpai dengan beragam rasa, mulai dari ikan tenggiri, ikan tuna, udang, ayam. Berbeda dengan Negara asalnya yang menyajikan siomay dengan isi daging babi cincang. Kemudian yang berbeda lagi dari Siomay kreasi Indonesia adalah cara penyajiannya, siomay di Indonesia disajikan dengan menambahkan bumbu kacang sebagai  pelengkap rasa. yummy..  :9 
Pokoknya siomay Indonesia 100% Halal *mungkin


kok mungkin???!

Orang-orang terdekat saya mulai ragu untuk mengkonsumsi makanan ini, karena mereka telah mendengar bahwa belakangan banyak juga pedagang yang menjadikan ikan sapu-sapu sebagai bahan siomay. Memang ikan sapu-sapu merupakan ikan yang dapat di konsumsi, namun ikan sapu-sapu tersebut yang berasal dari hasil ternak dan diberi makan pakan ikan. Tetapi coba bayangkan apabila bahan baku yang digunakan adalah benar ikan sapu-sapu tapi bukan hasil ternak, maka efek hiegienisnya tak akan terjamin dan dari segi kesehatan mungkin diragukan karena khawatir akan efek sampingnya.

Tapi juga jangan langsung mendeskreditkan semua pedagang siomay seperti itu!!
itu hanya segelintir oknum yang ingin merauk keuntungan besar. Saya sendiri sampai sejauh ini punya banyak kenalan dari pedagang siomay dan selama ini pula tak pernah ada masalah ketika memakan siomay dari para pedagang tersebut. 

Jadi kita selaku konsumen juga harus hati-hati dan jeli, setidaknya perhatikan bentuk, rasa, dan warna sebelum mengkonsumsinya.



Selasa, 20 Maret 2012

KECERDASAN DAN MINAT

Ketertarikan seorang anak pada bidang tertentu sering kali berkaitan dengan kecerdasan yang dibawanya sejak lahir. Berdasarkan teori kecerdasan yang dikembangkan oleh Howard Gardner, ada tujuh komponen kecerdasan pada anak. Dua yang pertama adalah kecerdasan yang biasa dihargai di sekolah. Tiga kecerdasan berikutnya berhubungan dengan seni, dan dua kecerdasan terakhir merupakan kecerdasan personal.

  • Kecerdasan Linguistik-Verbal, yaitu sensitivitas terhadap bahasa verbal dan tertulis. Dapat dilihat pada seseorang yang mampu belajar bahasa dengan baik dan mengaplikasikannya secara efektif. Biasanya orang-orang dengan kecerdasan ini berprofesi sebagai pengacara, penulis, sastrawan, atau pembicara.
  • Kecerdasan Matematis-Logis adalah kapasitas untuk menganalisa masalah secara logis, termasuk kemampuan untuk bilangan dan perhitungan ilmiah lainnya.
  • kecerdasan Ritmik-Musikal termasuk keahlian dalam membuat, mengapresiasi dan memainkan pola-pola ritmis. Kecerdasan ini, menurut Gardner, hampir selalu beriringan dengan kecerdasan linguistik-verbal.
  • Kecerdasan Kinestetik merupakan potensi dalam menggunakan seluruh atau sebagian anggota tubuh untuk menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, kemampuan mental dalam mengoordinasikan gerakan tubuh.
  • Kecerdasan Visual-Spasial yang mencakup potensi untuk melihat dan menggunakan pola-pola ruang, baik yang luas maupun rincian kecil yang seringkali luput bagi sebagian orang.
  • Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti maksud, motivasi dan keinginan dari orang-orang disekitarnya. Orang-orang dengan kemampuan semacam ini dapat bekerja dengan orang banyak secara efektif. Pendidik, pemasar, konselor, dan politikus biasanya memiliki kapasitas interpersonal yang besar.
  • Kecerdasan Intrapersonal merupakan kapasitas untuk mengerti diri sendiri. Kemampuan diri untuk mengapresiasi perasaan, ketakutan dan motivasi yang dimiliki oleh diri sendiri serta menggunakannya untuk meregulasi hidupnya.
Semua anak terlahir dengan kecerdasan berbeda-beda. itulah sebabnya ketertarikan mereka juga akan berbeda dan biasanya bergantung pada bidang yang paling mereka kuasai.


Sumber : Kick Andy, Maret/XI/2012